Kota Muara Bungo merupakan ibukota dari Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Kota Muara Bungo merupakan 1 dari 33 daerah yang sedang dibahas oleh DPR RI untuk dimekarkan menjadi daerah otonom baru. Kota ini memiliki jargon ''Kota Lintas'' yang merupakan singkatan dari Lancar, Indah, Nyaman, Tertib, Aman, dan Sejahtera. Kota ini terletak di Jalan Lintas Sumatera bagian tengah.
Saat ini kecamatan-kecamatan yang termasuk dalam wilayah Kota Muara Bungo adalah:
1. Kecamatan Rimbo Tengah
2. Kecamatan Pasar Muara Bungo
3. Kecamatan Bungo Dani
4. Kecamatan Bathin III
Jika Kota Muara Bungo dimekarkan menjadi daerah otonom baru oleh DPR RI, maka Kecamatan Bathin II Babeko juga termasuk bagian dari Kota Muara Bungo. Sehingga nantinya akan ada 5 kecamatan dalam wilayah Kota Muara Bungo.
Kota Muara Bungo adalah kota terbesar kedua di Provinsi Jambi. Dan merupakan kota dengan perkembangan tercepat di Provinsi Jambi. Kota ini berkembang lebih cepat semenjak dipimpin oleh Zulfikar Ahmad. Berbagai proyek multiyears dibangun di era Zulfikar Ahmad seperti pembangunan Bandara Muara Bungo, pembangunan gedung baru RS H. Hanafie lima lantai, pembangunan Jalan Lingkar Tanjung Menanti, dan sebagainya. Selain itu di masa ZA juga dibuka selebar-lebarnya pintu investor untuk menanamkan investasinya di Bungo.
Kota Muara Bungo juga merupakan kota yang ramah terhadap pendatang, sehingga saat ini banyak sekali perantau yang mencari hidup di Kota Muara Bungo. Saat ini Kota Muara Bungo terdiri dari berbagai suku bangsa, antara lain melayu, minang, jawa, batak, dll. Dan juga terdapat perantau dari asia jauh seperti Tionghoa, Arab dan India. Semua suku bangsa tersebut hidup rukun dan damai di Muara Bungo.
Kota Muara Bungo juga merupakan pusat pendidikan bagi masyarakat Jambi wilayah barat. Ada berbagai perguruan tinggi di Kota Muara Bungo, antara lain: Universitas Muara Bungo, Akper Setih Setio, Akbid Amanah, STIA Setih Setio, STAI Yasni, dan STIT Yapima. Selain itu di Kota Muara Bungo juga terdapat satu stasiun Televisi lokal yaitu Bungo TV. Tiga stasiun radio. Dan dua koran lokal yaitu Bungo Pos dan Radar Bungo Tebo.
Selain itu di Kota Muara Bungo juga terdapat berbagai wahana dan tempat rekreasi seperti Taman Kota Muara Bungo, Lapangan Pusparagam, Semagi Water Park, dan lain lain. Dan setiap satu kali dalam setahun juga diadakan Pawai Pembangunan di Kota Muara Bungo yang pesertanya terdiri dari perwakilan dari setiap sekolah dari TK hingga perguruan tinggi, Perwakilan dari instansi pemerintah daerah, LSM, hingga masyarakat adat seperti Suku Anak Dalam. Pawai ini biasanya dilaksanakan pada tanggal 18 agustus setiap tahunnya. Segala keunikan ada di acara ini. Acara pawai ini mengelilingi Kota Muara Bungo dan berakhir di depan rumah dinas bupati. Pada hari tersebut Kota Muara Bungo akan sangat ramai mengingat masyarakat yang ada di dusun-dusun di wilayah Kabupaten Bungo maupun disekitarnya akan berdatangan ke Muara Bungo untuk melihat pawai tersebut. Selain itu di Kota Muara Bungo setiap tahunnya juga diadakan Lomba Pacu Perahu tradisional di Sungai Batang Tebo yang biasanya dilaksanakan pada perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Itulah sedikit informasi Profil Kota Muara Bungo. Semoga bermanfaat.
Saat ini kecamatan-kecamatan yang termasuk dalam wilayah Kota Muara Bungo adalah:
1. Kecamatan Rimbo Tengah
2. Kecamatan Pasar Muara Bungo
3. Kecamatan Bungo Dani
4. Kecamatan Bathin III
Jika Kota Muara Bungo dimekarkan menjadi daerah otonom baru oleh DPR RI, maka Kecamatan Bathin II Babeko juga termasuk bagian dari Kota Muara Bungo. Sehingga nantinya akan ada 5 kecamatan dalam wilayah Kota Muara Bungo.
Kota Muara Bungo adalah kota terbesar kedua di Provinsi Jambi. Dan merupakan kota dengan perkembangan tercepat di Provinsi Jambi. Kota ini berkembang lebih cepat semenjak dipimpin oleh Zulfikar Ahmad. Berbagai proyek multiyears dibangun di era Zulfikar Ahmad seperti pembangunan Bandara Muara Bungo, pembangunan gedung baru RS H. Hanafie lima lantai, pembangunan Jalan Lingkar Tanjung Menanti, dan sebagainya. Selain itu di masa ZA juga dibuka selebar-lebarnya pintu investor untuk menanamkan investasinya di Bungo.
Kota Muara Bungo juga merupakan kota yang ramah terhadap pendatang, sehingga saat ini banyak sekali perantau yang mencari hidup di Kota Muara Bungo. Saat ini Kota Muara Bungo terdiri dari berbagai suku bangsa, antara lain melayu, minang, jawa, batak, dll. Dan juga terdapat perantau dari asia jauh seperti Tionghoa, Arab dan India. Semua suku bangsa tersebut hidup rukun dan damai di Muara Bungo.
Kota Muara Bungo juga merupakan pusat pendidikan bagi masyarakat Jambi wilayah barat. Ada berbagai perguruan tinggi di Kota Muara Bungo, antara lain: Universitas Muara Bungo, Akper Setih Setio, Akbid Amanah, STIA Setih Setio, STAI Yasni, dan STIT Yapima. Selain itu di Kota Muara Bungo juga terdapat satu stasiun Televisi lokal yaitu Bungo TV. Tiga stasiun radio. Dan dua koran lokal yaitu Bungo Pos dan Radar Bungo Tebo.
Selain itu di Kota Muara Bungo juga terdapat berbagai wahana dan tempat rekreasi seperti Taman Kota Muara Bungo, Lapangan Pusparagam, Semagi Water Park, dan lain lain. Dan setiap satu kali dalam setahun juga diadakan Pawai Pembangunan di Kota Muara Bungo yang pesertanya terdiri dari perwakilan dari setiap sekolah dari TK hingga perguruan tinggi, Perwakilan dari instansi pemerintah daerah, LSM, hingga masyarakat adat seperti Suku Anak Dalam. Pawai ini biasanya dilaksanakan pada tanggal 18 agustus setiap tahunnya. Segala keunikan ada di acara ini. Acara pawai ini mengelilingi Kota Muara Bungo dan berakhir di depan rumah dinas bupati. Pada hari tersebut Kota Muara Bungo akan sangat ramai mengingat masyarakat yang ada di dusun-dusun di wilayah Kabupaten Bungo maupun disekitarnya akan berdatangan ke Muara Bungo untuk melihat pawai tersebut. Selain itu di Kota Muara Bungo setiap tahunnya juga diadakan Lomba Pacu Perahu tradisional di Sungai Batang Tebo yang biasanya dilaksanakan pada perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Itulah sedikit informasi Profil Kota Muara Bungo. Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar