Langsung ke konten utama

Apa Arti Lambang Kabupaten Bungo ?

Setiap daerah pasti mempunyai lambang yang biasanya diambil dari karakteristik dan kehidupan sosial masyarakat setempat. Artinya suatu lambang tentu memiliki arti dan menjadi ciri khas dari masyarakat daerah tersebut. Berikut adalah arti dari lambang daerah Kabupaten Bungo yang sebagian besar bersumber dari bungokab.go.id

Jumlah Kelopak Bunga Jambu Lipo Sebanyak 8 Helai

Ini melambangkan bahwa Kabupaten Bungo terdiri dari 8 buah eks marga yaitu:
  1. Bathin II Babeko, sekarang menjadi wilayah Kecamatan Bathin II Babeko,
  2. Bathin III Ilir, sekarang menjadi wilayah Kecamatan Bathin III, Kecamatan Pasar Muara Bungo, Kecamatan Rimbo Tengah, dan Kecamatan Bungo Dani,
  3. Bathin VII, sekarang menjadi wilayah Kecamatan Muko-Muko Bathin VII dan Kecamatan Rantau Pandan,
  4. Bathin III Ulu, sekarang menjadi wilayah Kecamatan Bathin III Ulu,
  5. Bathin V/VII Tanah Tumbuh, sekarang menjadi wilayah Kecamatan Tanah Tumbuh, Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang dan Kecamatan Bathin II Pelayang,
  6. Tanah Sepenggal, sekarang menjadi wilayah Kecamatan Tanah Sepenggal dan Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas,
  7. Jujuhan, sekarang menjadi wilayah Kecamatan Jujuhan dan Kecamatan Jujuhan Ilir.
  8. Pelepat, sekarang menjadi wilayah Kecamatan Pelepat dan Kecamatan Pelepat Ilir.
Ketayo Pelito dan Keris dengan Latar Belakang Gung
Ketayo Pelito merupakan alat penerang/lampu, karya khas masyarakat Bungo mengandung arti sebagai pelita yang tak kunjung padam adalah simbol masyarakat daerah ini yang tak kenal menyerah.

Keris dengan Lima Letukan Ujung Lancip yang Berdiri Tegak Lurus Dibelakang Ketayo 
Merupakan lambang perjuangan  menentang penjajahan dan kemelaratan, dimana hal ini merupakan semangat juang untuk terus hidup sepanjang zaman berdasarkan dan dipimpin oleh hikmah serta melambangkan lima induk UU sebagai dasar hukum (adat), dasar kehidupan dan penghidupan masyarakat.

Kubah Masjid
Melambangkan keagamaan dan ketaqwaan serta kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa, di mana masyarakat Kabupaten Bungo sangat meyakini dalam semua aspirasi dan etika masyarakat tidak akan tercapai tanpa ridho Tuhan YME, karena kepada-Nya lah manusia berserah diri.

Sembilan Belas Biji Padi dan Sepuluh Kuntum Bungo Dani Saling Impit Rangkai Diikat Sebuah PitaIni melambangkan kemakmuran dan kebahagiaan masyarakat. Jumlah biji padi sebanyak 19 buah sebagai lambang tanggal 19 dan 10 kuntum Bungo Dani sebagai lambang bulan 10, dimana tanggal dan bulan ini Daerah Tingkat II Kabupaten Bungo Tebo di resmikan menjadi Kabupaten yang sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Merangin, simbol ini tetap dipertahankan oleh Kabupaten Bungo sebagai kabupaten induk.

Pita Bertulis Motto Kabupaten Bungo "Langkah Serentak Limbai Seayun"
Memiliki maksud :
  • Sebagai pernyataan bahwa anak negeri mempunyai sifat watak dan pendirian.  Satu kata lahir dengan batin, sekato mulut dengan hati, satu kato dengan pembicaraan. 
  • Anak negeri seiyo sekato bersama-sama pemimpin dalam membangun derah, mengutamakan musyawarah dan mufakat, memelihara persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. 
  • Masyarakat Kabupaten Bungo yang berdiam di dalam negeri berpagar undang, rumah berpagar adat, tepian berpagar baso, haruslah tudung menudung bak daun sirih, jahit menjahit bak daun petai, hati gajah sama dilapah, hati tungau sama dicecah, adat sama diisi, lembago sama-sama dituang, perintah samo dipatuhi, bak saluko adat berat samo dipikul ringan samo dijinjing, kebukit samo mendaki kelurah samo menurun, ado samo dimakan idak samo dicari, seciap bak ayam sedencing bak besi, kok malang samo merugi bak balado samo mendapat serta terendam samo basah terampai samo kering. Anak Negeri seukur, satu kata batin dengan penghulu (pimpinan) selarik sejajar, cerdik sehukum, malam seagama, tuo-tou searah seayun, anak-anak negeri seiyo sekato barulah bumi aman padi menjadi, rumput mudo kerbaunyo gemuk, baumo mendapat padi, menambang mendapat emeh (emas), buah-buahan segalo menjadi, baru basuo bak kato seluko adat keayik cemetik keno, kedarat durian gugur, lemang terbujur diatas dapur, anak negeri aman makmur.
Garis Tebal Berliku-liku Sebanyak Empat Buah 
Ini melambangkan adanya empat sungai besar dalam wilayah Kabupaten Bungo yaitu Sungai Batang Tebo, Sungai Batang Bungo, Sungai Batang Pelepat dan Sungai Batang Jujuhan, dimana sungai-sungai tersebut sangat potensial sebagai sumber kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Dan di masa lalu sungai ini lah yang menjadi sarana transportasi masyarakat Bungo untuk berinteraksi antara satu wilayah dengan wilayah lainnya.

Dua Garis Tebal Vertikal dan Dua Buah Garis Horizontal yang Menjadi Enam Buah Ruang Yang Hampir Sama Ukurannya.Ini melambangkan bahwa pada awal pembentukannya, Kabupaten Bungo terdiri dari enam kecamatan yaitu Muara Bungo, Tanah Tumbuh, Pelepat, Tanah Sepenggal, Rantau Pandan dan Jujuhan.

Rantai yang Terletak pada Posisi Antara Dua Garis Tebal 
Melambangkan simbol persatuan dan disiplin, sedangkan mata rantai yang berjumlah 65 buah melambangkan  tahun 65 (1965) sebagai tahun berdirinya Kabupaten Bungo.

Arti Dari Warna Lambang
  • Merah, lambang keberanian yang terletak pada tulisan langkah Serentak Limbai Seayun dan Kabupaten Bungo serta pada api.
  • Hijau, lambang kesuburan terletak pada dasar lambang (hijau muda) dan kubah mesjid.
  • Kuning, lambang kebesaran terletak pada padi, gung dan latar belakang kubah mesjid.
  • Hitam, lambang kesetiaan terletak pada dua garis tebal pinggir dan garis pembagi lambang.
  • Putih, lambang kesucian terletak pada pita, kelompak Jambu Lipo dan pada Bungo Dani.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kata Sapaan dan Kekerabatan Dalam Bahasa Rantau Embacang

Berikut adalah kata sapaan dan kekerabatan  dalam Bahasa Rantau Embacang: Ninek Tan : Kakek Ninek No : Nenek Abang : Kakak laki-laki Kulup : Kakak laki-kaki Upik : Kakak perempuan Ayuk : Kakak perempuan Jika ayah ataupun ibu kita punya saudara, maka kata-kata dibawah inilah yang dipakai untuk memanggil paman atau bibi. Misalkan ayah kita punya 8 saudara yang terdiri dari 6 Laki-laki dan 2 perempuan, ini hanya sebagai contoh tapi kuncinya adalah paman tertua dipanggil “wo” dan paman termuda dipanggil “cik”. Berikut penjelasannya:     Wo  (Paman tertua, tapi kadangkala bisa dipakai untuk Bibi tertua)     Ngah  (Biasa dipakai untuk Paman yang usianya dibawah paman tertua atau “wo”, tapi kadangkala  Ngah juga bisa dipakai untuk bibi yang tentu usianya harus dibawah paman tertua)     Pitam (Paman)     Naghang (Bisa dipakai untuk paman dan bibi)     Pak njang (Paman)     Pandak (Bisa dipakai untuk paman dan bibi)     Itek (Bibi)     Cik (Biasa dip

Daftar Nama Kecamatan dan Kelurahan/Dusun dalam Wilayah Kabupaten Bungo

Daftar Nama Kecamatan dan Kelurahan/Dusun dalam Wilayah Kabupaten Bungo - Kabupaten Bungo terdiri dari 17 Kecamatan yang terbagi lagi atas 141 dusun dan 12 kelurahan. Berikut adalah nama-nama kecamatan serta nama-nama kelurahan/dusun dalam wilayah Kabupaten Bungo : 1. Kecamatan Bathin II Babeko Daftar nama Dusun di Kecamatan Bathin II Babeko : Dusun Babeko Dusun Sepunggur  Dusun Simpang Babeko Dusun Tanjung Menanti  Dusun Suka Makmur Dusun Tuo Sepunggur 2. Kecamatan Bathin II Pelayang Daftar nama Dusun di Kecamatan Bathin II Pelayang : Dusun Pelayang Dusun Peninjau Dusun Pulau Kerakap  Dusun Seberang Jaya Dusun Talang Silungko 3. Kecamatan Bathin III Daftar nama Dusun/Kelurahan di Kecamatan Bathin III : Kelurahan Manggis Kelurahan Bungo Taman Agung Kelurahan Sungai Binjai Dusun Lubuk Benteng Dusun Air Gemuruh Dusun Purwo Bakti Dusun Sarana Jaya Dusun Teluk Panjang 4. Kecamatan Bathin III Ulu Daftar nama Dusun di Kecamatan Bathin III Ulu : Dus